FESTIVAL BENTENG KADIPATEN PURWODADI

Satu lagi kekayaan budaya di Kabupaten Magetan yang hampir terlupakan di uri-uri (dilestarikan) kembali. “FESTIVAL BENTENG KADIPATEN PURWODADI”, festival seni budaya yang mengangkat keberadaan situs Benteng Baluwarti Kadipaten Purwodadi. Belum banyak yang mengetahui bahwa di Desa Purwodadi Kecamatan Barat Kabupaten Magetan terdapat peninggalan sejarah berupa reruntuhan sisa-sisa bangunan benteng Kadipaten Purwodadi, Kadipaten Purwadadi sendiri merupakan hasil pemekaran Kabupaten Magetan setelah Magetan jatuh ke tangan Belanda. Menurut sumber yang di temui di lokasi Kadipaten Purwodadi tidak lepas dari sejarah Magetan terutama perjanjian Sepreh tahun 1830 dan pemimpin Kadipaten Purwodadi merupakan trah keturunan Pangeran Diponegoro.

Berbagai pagelaran seni budaya ada di festival ini, seperti Leduk, orek-orek, wayang golek, wayang kulit, selain itu juga ada lomba permainan tradisional, lomba melukis, Pasar Malam, Pameran rumah budaya, museum peninggalan sejarah dan yang paling menarik perhatian adalah ritual laku bisu mubeng benteng dan kirap gong kiayi belem.

Museum Sejarah di Festival Benteng Kadipaten Purwodadi

Suci Kepala Desa Purwodadi menerangkan bahwa Festival ini sudah di mulai dari tanggal 28 Maret 2015, dan acara puncak pada tanggal 4 April 2015. Terlaksana berkat bantuan dari kompas madya(komunitas Penelusur Sejarah Madiun Raya) dan murni swadaya masyarakat, yang bertujuan lebih mengenalkan Kadipaten Purwodadi beserta peninggalannya dan berharap Pemerintah Kabupaten Magetan lebih mendukung antusiasme masyarakat Desa Purwadadi untuk menjadikan Desa Purwodadi sebagai desa tujuan wisata budaya di Kabupaten Magetan nantinya.

Suratman ketua Komisi B DPRD Kabupaten Magetan saat dijumpai pada waktu pembukaan acara menyatakan bahwa sangat mengapresiasi acara ini dan berharap acara seperti ini bisa di agendakan secara rutin dan berjanji akan mendukung secara politis dan anggaran yang akan di bicarakan di pembahasan posting anggaran manakala ada komitmen dan kejelasan tindak lanjut kegiatan ini. “ acara-acara seperti ini bisa menjadi kebanggan Magetan dan memberi pesan kepada masyarakat agar tidak melupakan kearifan-kearifan sejarah yang bisa kita ambil hikmahnya sehingga terjadi keseimbangan antara perkembangan teknologi ,budaya, dan agama”, Tegasnya.